Jumat, 08 Juni 2012

YANG MENGGELITIK: 
"BILA ORANG MUNAFIK MENGANGGAP ORANG LAIN MUNAFIK!"

Ayub 22:6-20 

Isi nas ini rupaya mencatat dosa-dosa Ayub. Elifas nampaknya sungguh yakin bahwa penderitaan Ayub adalah oleh karena perbuatannya. Sehingga dalam nas ada daftar panjang tentang dosa-dosa atau kesalahan si Ayub. Ada dua kritik penting terhadap Ayub yang secara berturut-turut bagaikan timah panas yang keluar dari pistolnya, yaitu: Pertama; Ayub menderita karena dosa (ayat :1-11). Kedua: Ayub adalah orang munafik karena menyembunyikan dosanya di hadapan Allah (ayat 12-17).

Di sini Elifas beranggapan bahwa ia sanggup membaca pikiran Ayub. Elifas membuat Ayub seolah-olah menghujat Allah dengan mengatakan, “Tahu apa Allah” (ayat 13). Makanya, Ayub dicap sebagai orang yang munafik karena Elifas menganggap Ayub hanya diluarnya saja kelihatan hidup dan takut akan Tuhan, sedangkan sebenarnya di dalam hatinya melawan Allah. Benarkah tuduhan negatif yang ditujukan kepada Ayub ini? Tidak! Dan ini jelas jika kita membaca rentetan cerita dari pasal pertama.

Saudara, janganlah kita lupa walaupun Allah mengenal seluruh keberadaan kita, namun Dia juga Allah yang penuh kasih yang selalu menerima kita apa adanya. Kita tidak perlu berpura-pura menjadi orang baik dan orang benar di hadapan Allah. Dia adalah sahabat semua orang berdosa.

Kita semua mungkin telah melakukan kemunafikan dan menyembunyikan banyak dosa yang belum kita akui di hadapanNya. Mari kita berhenti dari kemunafikan. Sebab kemunafikan hanya akan membuat hidup tidak tenang dan diburu rasa bersalah. Allah menghendaki kita hidup dalam ketulusan, integritas dan takut akan Dia. Itulah pengikut Yesus yang sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar