Kamis, 12 Juli 2012

~ Good Bye My love ~ Baca : Ulangan 6:10-15. Sudah terlalu banyak saya melihat, orang2 yg kesusahan, banyak utang, problem rumah tangga, dsb datang kepada TUHAN. Mereka mengeluh & menyerah, tersungkur & berjanji2 dihadapan TUHAN: "Jika TUHAN menolongku, aku akan berubah." atau "Jika aku ditolong TUHAN, maka aku akan menyumbang gereja.", dsb, Mereka minta konseling & saya layani dgn sungguh2, saya sediakan waktu, pikiran & hati, bahkan uang-pun saya pinjami, sampai masalahnya dipulihkan. Namun akhirnya, setelah masalahnya beres, mereka: "Goodbye my Love" & tak pernah menghubungi saya lagi. Itu sudah biasa bagi seorang Pendeta. Jadi, saya santai aja! Namun, yg mengenaskan adalah, orang2 itupun akhirnya juga meninggalkan TUHAN & melupakan semua janji2 padaNYA! Manusia memang mahluk yg suka lupa berterimakasih. Peringatan2 TUHAN yg ditujukan kepada umat Israel, juga merupakan peringatan bagi kita. Apakah Anda pernah melupakan janji2 yg Anda buat pada ALLAH? Apakah Anda pernah tersungkur dihadapan TUHAN & melayani TUHAN sepenuh hati di-saat sulit, namun saat keadaan senang, Anda jadi terlalu sibuk & tak peduli lagi melayaniNYA! Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..amin..:) ==== HAFALKAN : Ulangan 6:12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. (Sumber: EViC_RENUNGAN *EMBUN PAGI* PST.WENAS )
~BERLIMPAH DALAM PENGHARAPAN~ Bacaan:Roma 15:4-13 Dlm sebuah acara TV kemarin, saya melihat berita, seorang ayah & anaknya mengalami kecelakaan disebuah sungai yg deras arusnya. Perahu terbalik & mereka terlempar ke-dalam air. Tak lama sang ayah bisa muncul ke-permukaan air, tapi si-anak tak muncul2 juga. Si-ayah segera mencari pertolongan & memanggil regu penyelamat. Anaknya belum juga kelihatan. Si-ayah menyadari bahwa anaknya sudah tenggelam beberapa menit, namun ia merasa bahwa anaknya masih hidup. Ia terus berharap! Setelah 15 menit mencari & hasilnya nihil, regu penyelamat sudah yakin anak tsb telah mati. Tapi sang ayah memohon2 agar pencarian diteruskan utk terakhir kali. 3 org penyelam setuju melanjutkan misi itu. Tak lama 2 dari 3 penyelam itu muncul ke-permukaan & hasilnya nihil. Tapi penyelam ke-3 tak muncul2 juga. 2 org rekannya yg cemas terjun kembali mencari rekannya. Tak lama justru 3 penyelam itu muncul semua sambil membawa anak kecil itu. Mereka semua selamat! Ternyata si-anak terkurung di-bawah sebuah batu besar & ada rongga udara kecil di-bawah batu itu. Kegagalan sering membuat org berputus asa. Namun jangan mau hidup dlm keputusasaan. Hiduplah dlm pengharapan! One Success Story always Revealed from Thousand Failures! Satu kisah Sukses selalu muncul dari ribuan Kegagalan! ------ HAFALKAN : Roma 15 : 13 Rom 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Sumber:EViC_Renungan Embun Pagi)
~Percaya walaupun tidak melihat~ Ketika belia, Corrie ten Boom (wanita Belanda yang banyak menyelamatkan kaum Yahudi dari kekejaman Nazi) mendengar Sadhu Sundar Singh bersaksi. Ketika kecil, Sadhu pernah membenci Yesus, membakar Alkitab, melempari misionaris dengan lumpur. Ia meminta Tuhan menampakkan diri jika Dia memang ada. Sadhu ingin tahu apa benar ada surga dan kehidupan setelah mati. Untuk membuktikannya, ia berpikir harus mati dulu. Maka, ia berencana menabrakkan diri pada kereta api yang melaju. Tiba-tiba cahaya menyilaukan melingkupinya. Dan, seorang laki-laki bertanya, sampai kapan ia akan menyangkal Tuhan yang telah mati baginya. Sadhu melihat lubang di tangan laki-laki itu. Mendengar kesaksian itu, Corrie ingin mengalaminya juga, agar hidupnya mengiring Tuhan tak ”membosankan”. Namun, saat Corrie menyampaikan hal ini, Sadhu menjawab bahwa sesungguhnya pengalaman Corrie lebih ajaib dibanding pengalamannya: ”Saya harus melihat Yesus supaya bisa percaya, sedangkan Anda sudah memercayai Dia tanpa harus melihat.” Kata Yesus kepada Tomas: ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20:29). Sedikit murid bisa bertemu Yesus secara langsung. Namun, lebih banyak yang tak bertemu langsung. Itu sebabnya teguran Yesus kepada Tomas mewakili setiap kita yang belum pernah melihat Tuhan kasatmata. Tuhan menegaskan bahwa bukan itu yang terpenting. Melainkan, apakah kita sungguh bersuka karena Tuhan kita ada dan hidup. Dan, secara pribadi mengalami bagaimana Dia hadir serta dekat dengan kita—dalam peristiwa besar maupun kecil di hidup kita. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yohanes 20:29 b). Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..amin :) (sumber:Renungan Harian).
~Percaya walaupun tidak melihat~ Ketika belia, Corrie ten Boom (wanita Belanda yang banyak menyelamatkan kaum Yahudi dari kekejaman Nazi) mendengar Sadhu Sundar Singh bersaksi. Ketika kecil, Sadhu pernah membenci Yesus, membakar Alkitab, melempari misionaris dengan lumpur. Ia meminta Tuhan menampakkan diri jika Dia memang ada. Sadhu ingin tahu apa benar ada surga dan kehidupan setelah mati. Untuk membuktikannya, ia berpikir harus mati dulu. Maka, ia berencana menabrakkan diri pada kereta api yang melaju. Tiba-tiba cahaya menyilaukan melingkupinya. Dan, seorang laki-laki bertanya, sampai kapan ia akan menyangkal Tuhan yang telah mati baginya. Sadhu melihat lubang di tangan laki-laki itu. Mendengar kesaksian itu, Corrie ingin mengalaminya juga, agar hidupnya mengiring Tuhan tak ”membosankan”. Namun, saat Corrie menyampaikan hal ini, Sadhu menjawab bahwa sesungguhnya pengalaman Corrie lebih ajaib dibanding pengalamannya: ”Saya harus melihat Yesus supaya bisa percaya, sedangkan Anda sudah memercayai Dia tanpa harus melihat.” Kata Yesus kepada Tomas: ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20:29). Sedikit murid bisa bertemu Yesus secara langsung. Namun, lebih banyak yang tak bertemu langsung. Itu sebabnya teguran Yesus kepada Tomas mewakili setiap kita yang belum pernah melihat Tuhan kasatmata. Tuhan menegaskan bahwa bukan itu yang terpenting. Melainkan, apakah kita sungguh bersuka karena Tuhan kita ada dan hidup. Dan, secara pribadi mengalami bagaimana Dia hadir serta dekat dengan kita—dalam peristiwa besar maupun kecil di hidup kita. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yohanes 20:29 b). Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..amin :) (sumber:Renungan Harian).
Baca : Lukas 9:37-43 ~PERLINDUNGAN TUHAN~ Tahun 1825, beberapa penginjil merintis penginjilan di-kepulauan Fiji. Setelah bekerja keras bersaksi tentang TUHAN YESUS sebagai Juru Selamat bagi penduduk asli disana, akhirnya ada satu orang bertobat. Suatu hari jiwa para penginjil ini terancam. Mereka akan dibunuh para penduduk asli yg sedang marah & tak senang pada mereka. Pisau & tombak siap dihunjamkan ke-para penginjil. Di-saat2 paling kritis itu, mereka pasrah & segera berlutut & berdoa memohon perlindungan TUHAN. Sesudah berdoa, para penginjil itu terheran2. Para penyerang mereka telah pergi sambil berteriak2 mengucapkan2 kata2 yg tak dimengerti. Akhirnya mereka bertanya pada penduduk asli yg sudah mereka tobatkan itu. Penduduk Asli yg sudah jadi Kristen itu berkata bahwa, para penyerang itu berteriak2 dalam bahasa Fiji yg artinya : "Matilah kita! Mereka punya Pengawal yg tinggi besar & kuat dibelakang mereka! Cepat lari! Kalo tidak, kita mati!" ---- Seringkali orang2 yg memusuhi kita lebih sadar daripada kita, bahwa TUHAN kita itu TUHAN yg Maha Kuasa! Sementara sering sikap kita seolah2 TUHAN itu tak berdaya. Kita mencoba menangani musuh & masalah kita dgn kekuatan kita sendiri. Tuhan Yesus Kristus memberkati..amin. HAFALKAN : Mazmur 106:8 Mazmur 106:8 Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya, untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya. (sumber EViC— di RENUNGAN *EMBUN PAGI* PST.WENAS)
" GARAM & TERANG " Mat 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Mat 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Mat 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Mat 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." === ~SINAR YANG MAKIN TERANG~ Korek api hanya menerangi daerah sempit. Sinar lilin lebih terang sedikit. Sebuah lampu lebih terang lagi & membuat sebuah ruangan menjadi terang. Semua disebut sinar, tapi dengan kadar terang yg berbeda2. Saat mula2 diselamatkan, TUHAN tak mengharap kita tahu semua Firman & KehendakNYA.. Kita hanya mengenal sedikit terang FirmanNYA. Kita hanya tahu bahwa kita berdosa & harus binasa & kita harus mengakui YESUS TUHAN agar selamat. Terang kita bagai sebatang korek api. Makin hari, hati kita lebih haus akan terang FirmanNYA, kita makin bersekutu dgnNYA & mengasihi sesama kita. Fase ini, hidup kita seperti sinar yg lebih terang, bagai : sebatang lilin. Lalu kita makin bertumbuh & naik setingkat lagi. Kita menjadi seperti sebuah : Lampu. Kita rindu menjadi terang bagi semua orang dgn menjadi saksi Yesus. Di-Fase ini TUHAN mulai memberi kita banyak kesempatan utk bersaksi & membawa orang pada Kristus. Keselamatan yg kita terima memberi pada kita kesempatan utk bersinar makin hari makin terang. Jgn biarkan terangmu padam! Bersinarlah seterang2nya bagi jiwa2 yg belum mengenal TUHAN HAFALKAN : Mazmur 37:5-6 Mazmur 37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; 37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..amin... (Sumber:EViC — di RENUNGAN *EMBUN PAGI* PST.WENAS).
~Diselamatkan dalam Api~ Setiap orang pasti memiliki masalah di dlm kehidupan. Memiliki anak yang terlibat narkoba; kesulitan uang kuliah; penghasilan yang pas-pasan; pernikahan yang tidak rukun; kecelakaan dan penyakit yang tidak terduga. Daftar ini mewakili sebagian persoalan sehari-hari yang dialami orang kristiani. Dalam situasi seperti ini, bisa muncul keinginan untuk mencari solusi cepat. Kalau bisa..,minta Tuhan turun dari surga dan melakukan mukjizat. Supaya serta merta semua masalah sirna. Beban berat selesai dalam sekejap. Akan tetapi, Tuhan tidak bekerja seperti itu. Dalam kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Tuhan tidak mencegah terjadinya peristiwa pembakaran itu, memadamkan api yang menyala-nyala, atau membinasakan Nebukadnezar sebelum pembakaran. Namun, Tuhan mengizinkan api menyala-nyala dan mereka dilemparkan ke dalamnya. Justru di situlah Tuhan menunjukkan kehebatan-Nya. Mereka tidak diselamatkan dari api, tetapi justru masuk ke dalam api yang membara itu. Di situ Tuhan nyata menyertai dan meluputkan mereka dari kematian. Dan, inilah kesaksian yang membukakan mata Nebukadnezar (ayat 28). Kerap kali demikianlah Tuhan menolong kita dalam hidup ini. "Api yang membakar" bisa berupa berbagai persoalan yang mengancam keselamatan atau kebahagiaan kita. Tuhan menolong kita bukan dengan mengangkat atau menghapus masalah itu. Kita tidak dilepaskan dari masalah, tetapi ditolong dalam masalah itu. Sebab, Tuhan dapat menyatakan kebesaran-Nya di situ. Agar melalui masalah kita, orang bisa melihat kemuliaan Tuhan dan mengenal Tuhan yang hidup. >>Katanya:"Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa! (Daniel 3:25) APABILA "API" KESULITAN TETAP MEMBARA MENANTI KITA TETAPLAH PERCAYA TUHAN MENOLONG DI DALAM "API" ITU. (sumber;Renungan Harian).