Kamis, 12 Juli 2012

YANG TERUTAMA DI DALAM KEHIDUPAN Hari Minggu di TV ada berita penyanyi Whitney Houston (48 tahun) meninggal hari Sabtu di California. Dia penyanyi terkenal di dunia dengan suara 5 oktaf, yang menyabet 7 Grammy Award, meninggal di malam Grammy Award ke-54. Pada saat doa keluarga siang hari, Roh Kudus mengingatkan saya mengenai Whitney Houston ini, dan kita bertanya kepada Tuhan Yesus apakah dia sekarang ada di surga? Ternyata jawaban Tuhan Yesus sangat tegas: dia ada di neraka. Waktu kita tanya penyebabnya, karena: akar pahit dalam hatinya! Memang menurut berita dia meninggal karena pengaruh narkoba. Dia juga perokok berat yang menyebabkan emfisema. Emfisema adalah kondisi di mana kantung udara/ alveolus paru-paru kehilangan kemampuannya untuk mengembang dan mengempis. Orang yang “membinasakan bait Allah”, maka dia juga akan dibinasakan oleh Allah. Akan tetapi kecanduan narkoba dan rokok bukan penyebab utama dia ditolak oleh Tuhan, tapi karena akar pahit dalam hatinya. Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. (1 Korintus 3:17) Whitney menikah kedua dengan penyanyi rap Bobby Brown tahun 1992. Dia menikah di puncak kariernya ketika filmnya “Body Guard” bersama Kevin Costner menjadi blockbuster. Pernikahannya ini penuh dengan masalah, yang menyeretnya kecanduan narkoba dan rokok, dan diakhiri dengan perceraian tahun 2007. Semenjak menikah, kariernya mulai surut sampai hari Sabtu dia ditemukan meninggal di kamar hotel di Beverly Hills California. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Galatia 5:19-21) Jika sekarang kita membayangkan Whitney yang mengalami penderitaan kekal sengsara di neraka, mungkin pikiran akan teringat dengan semua yang pernah dijalani di dunia. Dia akan berpikir: - "Mengapa aku menyimpan kepahitan hidup dan tidak mau mengampuni orang yang menyakiti hatiku?" - "Semua kekayaan dan ketenaran hidup yang aku miliki dan rasakan ternyata sia-sia belaka." - "Mengapa aku meninggalkan pelayanan sebagai penyanyi gospel gereja dan menjadi penyanyi dunia?" - "Lebih baik melayani sebagai penyanyi gospel yang tidak dikenal, daripada menjadi penyanyi terkenal tapi akhir hidup tersiksa di neraka selamanya ..." Tapi semua penyesalan itu sudah terlambat .... Sekali orang berada di neraka maka dia selama-lamanya tidak akan bisa keluar. Neraka hanya bisa dihindari pada saat manusia masih hidup, bukan setelah mati! Whitney Houston mengingatkan kita satu hal: segala sesuatu yang kita miliki dan banggakan di dunia ini tidak ada artinya apa-apa jika hidup kita berakhir di neraka yang kekal. Hidup di dunia hanya beberapa puluh tahun, tetapi neraka itu kekal selamanya. Seharusnya setiap anak Tuhan TAKUT dan GENTAR membayangkan masuk neraka, sehingga selalu menjaga hidupnya di dalam kekudusan dan menjadi pelaku Firman dengan setia. Pesan Tuhan di akhir jaman ini sangat kuat yaitu: PASTIKAN DIRI SENDIRI UNTUK SELALU MELEKAT KEPADA KASIH KRISTUS! Itu saja! Melekat pada kasih Kristus adalah dengan bertemu setiap hari dengan Tuhan Yesus di dalam pujian, penyembahan dan doa. Setiap hari membaca Firman Tuhan minimal 10 pasal. Merenungkan dan melakukan setiap kebenaran Firman Tuhan dengan setia. Tekun berdoa puasa. Kita sama sekali tidak perlu memikirkan orang lain, pelayanan atau apapun -- jika hati kita belum memiliki jaminan keselamatan kekal. Ada satu pertanyaan yang bisa dijadikan gambaran, apakah kita sudah “melekat” pada kasih Kristus atau belum. Pertanyaan itu adalah: “Kalau saya mati sekarang ini, apakah saya masuk surga?” Jika jawabannya “tidak tahu” atau “ragu-ragu” -- itu artinya belum memiliki hubungan yang melekat dengan Tuhan Yesus. Itu artinya menjadi orang Kristen baru sebatas pengetahuan di akal pikiran dan tidak mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Sekarang ini waktunya kita mulai membangun hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus setiap hari - dan melekat erat dengan kasih Kristus. Pada saat kita mengenal Tuhan Yesus dengan pimpinan Roh Kudus, maka Allah Bapa akan mengalirkan berkat keselamatan kepada suami, istri, anak, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Sama sekali tidak ada gunanya jika kita memiliki harta kekayaan dan ketenaran sementara hidup kita berakhir di neraka. Sama sekali tidak ada gunanya kita sibuk pelayanan dan berusaha membuat banyak orang bertobat, jika diri kita sendiri tidak selamat. Jangan sampai kita berdiri di depan takhta Tuhan dan membanggakan pelayanan kita, tapi ternyata kita diusir ke neraka kekal. Bukan setiap orang Kristen masuk surga (orang yang berseru Tuhan-Tuhan di gereja), tapi yang masuk surga adalah anak Tuhan yang hidupnya melekat pada kasih Kristus dan menjadi pelaku Firman yang setia. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 7:21) Tuhan Yesus tidak menginginkan prestasi hidup kita, kehormatan kita bahkan kekayaan kita. Itu semua tidak ada artinya di hadapan Tuhan yang maha kuasa. Yang Dia inginkan adalah : hati kita melekat erat pada hatiNya. Tetap semangat di dalam Kristus GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar