Kamis, 12 Juli 2012

~Si Pengkritik~ Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri (Amsal 11:12) Apa gunanya membangun gedung baru? Gereja ini hanya memikirkan diri sendiri. Tidak mau mengabarkan injil!” seru si Ali ketika mendengar rencana perluasan dan pembangunan gerejanya. Sekilas kritiknya terdengar rohani. Padahal ia hanya suka mengkritik. Ia sendiri tidak tertarik mengabarkan Injil. Ia hanya menempatkan diri sebagai oposan—yang menentang apa pun kebijakan pengurus gerejanya. Rupanya Ali sakit hati karena merasa diri layak menjadi pengurus, tetapi tak pernah terpilih. Sanbalat juga seorang pengkritik. Gubernur Samaria ini berniat menguasai daerah Yudea juga. Ambisinya terancam gagal saat Nehemia datang dengan ide membangun kembali tembok Yerusalem. Semua penduduk Yudea mendukungnya. Sanbalat pun langsung mengkritik. Menurutnya, pekerjaan itu sia-sia. Potensi umat tidak cukup. Tembok yang dibangun pasti tidak kokoh.Tobia orang Amon bahkan berkata.. 'Diloncati anjing hutan saja bakal roboh!' (Neh 4: 3). Kritik negatif itu tentu menyakitkan hati Nehemia dan umat yang sedang bersemangat membangun tembok. Namun, Nehemia tidak membalas dengan makian. Diadukannya perkara ini pada Tuhan. (Neh 4:4).Ia berdoa, mencurahkan keluh-kesahnya, lalu meneruskan pembangunan. Dan, Tuhan menguatkan dan membuatnya berhasil! Apakah Anda dikenal sebagai si pengkritik? Kritikan negatif bisa mengecewakan dan mematahkan semangat orang. Berhati-hatilah. Sebaliknya, apabila Anda dikritik saat sedang melakukan apa yang benar, jangan membalas. Bawa keluh-kesah itu kepada Tuhan. Dia akan menenangkan hati dan pikiran Anda. Dia juga akan memberikan semangat untuk maju lagi dengan kekuatan baru . JIKA ANDA TIDAK BISA MENGATAKAN APA PUN YANG BAIK LEBIH BAIK JANGAN KATAKAN APA PUN (sumber:Renungan Harian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar