Jumat, 08 Juni 2012


" REVIVAL "

Oleh Dr. W.A. Criswell
Diterjemahkan Made Sutomo, M.A.

Mazmur 85:2
02-08-76

Pada kesempatan ini saya akan menyimpulkan presentasi saya tentang cerita kebangunan rohani dengan istilah dan pengertian kebangunan rohani masa kini.  Firman Tuhan dalam kitab Mazmur 85:6 mengatakan demikian: “Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami, dan melanjutkan murkamu turun temurun?
Berikut ini saya akan menjelaskan beberapa fakta tentang apa yang terjadi bila kebangunan rohani terjadi.  Secara khusus kita akan melihat dampaknya terhadap bangsa, kota, rumah tangga dan jiwa yang terhilang.

1. Kebangunan Rohani Menyelamatkan Suatu Bangsa
Dampak pertama dari kebangunan rohani yang akan kita lihat adalah bahwa kebangunan rohani dapat menyelamatkan suatu bangsa.  Kita akan melihat cerita ini dalam sejarah bangsa Israel, khususnya dalam pemerintahan Manase.  Manase adalah raja Israel, untuk suku Yehuda, selama 55 tahun, dan karena pelanggaran-pelanggaran yang ia lakukan sungguh melampaui batas, maka Allah berkata, “Aku akan mengeluarkan bangsa tersebut dari hadapanKu.”
Manase digantikan oleh Amon, anaknya, dan Amon bahkan lebih jahat dibandingkan dengan ayahnya.  Ia membuat moral bangsa Israel sangat merosot dan rusak.  Amon sendiri akhirnya dibunuh oleh budaknya di tempatnya sendiri.
Selanjutnya, setelah Amon mati, maka ia digantikan oleh anaknya yang bernama Yosia, yang ketika masih berumur delapan tahun.  Jadi, Yosia naik tahta ketika ia dalam umur yang masih muda, dan juga  ketika keadaan bangsa Yehuda sangat merosot dan rusak. 
Selama delapan tahun dalam pemerintahannya, ketika ia berumur 15 tahun, Yosia secara luar biasa bertobat.  Ia sungguh-sungguh mencari Tuhan dan Tuhan memandangnya dari sorga serta menjawab doa Yosia, Raja yang muda itu.
Dengan meneliti seluruh Bait Allah, membuka pintu Bait Allah untuk pertama kalinya dalam satu generasi, membersihkan reruntuhan dan debu-debu, akhirnya mereka menemukan Kitab Suci Allah.
Kitab itu kemudian dibacakan di depan Yosia, dan rakyat berketetapan hati mengambil keputusan untuk berpaling dari dosa-dosa mereka dan datang kepada Allah.  Sebagai hasilnya, kebangunan rohani terjadi di masa pemerintahan Yosia.  Dalam kebangunan rohani itu, Daniel, Mesakh, Sadrakh dan Abednego diselamatkan dari kehancuran.
Seandainya raja yang meneruskan Yosia sama seperti dia, hal itu akan menyelamatkan Israel hingga Hari Tuhan, karena kebangunan rohani benar-benar menyelamatak satu bangsa. Dalam cerita kebangunan rohani atau Goncangan Besar (Great Awakening), Charles Wesley, dengan karunia musiknya, dengan lagu-lagu rohaninya dipakai oleh Tuhan untuk menggugah jiwa-jiwa pendengarnya, dan John Wesley, dengan firman Tuhan yang disampaikan, telah membawa Inggris kepada satu hari bertobatan dengan mencari wajah Allah, yang mengakibatkan Inggirs luput dari Revolusi Peranci yang berdarah itu.
Seandainya kebangunan rohani yang dipimpin oleh Joh Wesley tidak terjadi, maka banjir darah yang terjadi di seluruh negara Perancis akan terjadi juga di seluruh Inggris.  Akan tetapi, sementara orang-orang Perancis saling membunuh satu sama lain, dan dalam satu hari ada ribuan orang yang mati dengan kepalanya dipenggal, sebaliknya Inggris mengalami kebangunan rohani di bawah pimpinan kedua bersaudara dari hamba Tuhan, John Wesley dan Charles Wesley serta George Whitefield.
Satu kebangunan rohani akan menyelamatkan satu bangsa.  Kerusuhan yang sama dan penumpahan darah yang sama yang terjadi di Perancis akan juga menyifatkan konflik-konflik ras dan persoalan-persoalan ekonomi yang menimpa Amerika.  Amerika tidak kebal terhadap semua hukuman Allah yang kita temukan dalam sejarah bangsa-bangsa lain.
Tetapi kebanguan rohani besar di bawah pelayanan John Wesley juga dapat menyelamatkan Amerika.  O, kiranya mata kita sendiri bisa melihat itu pada masa hidup kita, bahwa sejumlah orang akan bertobat dan berpaling kepada Allah!   Jadi, dari contoh-contoh tadi kita bisa melihat bahwa kebanguan telah menyelamatkan bangsa.

2. Kebangunan Rohani Menyelamatkan Kota.
Sebagaimana kebangunan rohani bisa menyelamatkan satu bangsa, maka ia juga dapat menyelamatkan satu kota.  Seperti Yunus, di utus oleh Allah untuk pergi ke Niniwe, ke pusat kerajaan purba dari Asyur dan ia berkata, “Empat puluh hari lagi, maka Ninewe akan ditunggangbalikan” (Yunus 3:4).
Dan ketika kata-kata itu didengar oleh raja, maka ia pun menanggalkan jubah kebesarannya dan dengan mengenakan kain kabung ia duduk di abu.  Selanjutnya seluruh orang-orang pentingnya dan seluruh penduduk kota juga menanggalkan baju mereka dan ikut mengenakan kain kabung dan sambil duduk di debu mereka mengaku dosa-dosa mereka. 
Saya membayangkan bahwa pada saat itu Allah yang melihat keadaan mereka dari sorga mungkin berkata, “Lihatlah, lihatlah, raja menundukkan wajahnya di antara lututnya, ia berdoa dan mohon pengampunan.” Dan bahkan secara luar biasa keledai-keledai dan binatang-binatang lainnya pun dikenakan pakaian kabung.  Melihat itu akhirnya Allah berkata, “Aku akan menyelamatkan kota Nineweh.”  Jadi, kebangunan rohani benar-benar menyelamatkan kota.

3. Kebangunan Rohani Menyelamatkan Keluarga
            Hal ketiga yang perlu kita ketahui adalah bahwa selain Allah menyelamatakan  bangsa dan kota melalui kebangunan rohani, maka Ia juga menyelamatkan keluarga melalui kebangunan rohani.  Misalnya, di kota Listra, dekat kota Antiokia (di Pisidia), di satu bagian dunia, di Sentral Asia Kecil, ada satu keluarga diselamatkan oleh Allah.  Dalam keluarga itu terdiri dari seorang anak laki-laki bernama Timotius, Neneknya bernama Lois dan ibunya bernama Eunicea, serta ayahnya yang tidak disebutkan namanya adalah orang Yunani.

Ketika rasul Paulus datang dan memberitakan Injil di Listra, seluruh keluarga tersebut berpaling kepada Tuhan Yesus.  Dan akhirnya anak muda yang bernama Timotius yang telah diselamnatkan itu kemudian menjadi pengikut Paulus dalam perjalanan misinya yang luar biasa itu dan menjadi gembala sidang di jemaat Efesus.
Jadi, satu kebangunan rohani dapat menyelamatkan keluarga, dan dapat menyatukannya bersama di dalam Tuhan.  Keluarga yang telah diselamatkan dapat memelihara dan mendidik seorang anak laki-laki dalam Kristus dan dapat mengutusnya sebagai seorang misionari dan sebagai pengkhotbah Kabar Keselamatan dari Yesus Kristus.


4. Kebangunan Rohani Dapat Menyelamatkan satu Jiwa
Kebangunan rohani dapat menyelamatkan satu bangsa, satu kota, satu keluarga dan juga dapat menyelamatkan satu jiwa.  Misalnya, di kota Samaria, Roh Kudus dari Allah memberkati Filipus, seorang diakon dan juga seorang penginjil sebagai pemberita Injil.  Di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus di Samaria, Allah mengutus dia sendiri ke jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.  Karena menaati suara Tuhan, Filipus yang adalah seorang diakon dan penginjil itu berdiri di pinggir jalan itu.
Bukankah hal itu satu hal yang luar biasa?  Dalam kebangunan rohani seseorang dibuat menjadi peka terhadap Firman Allah dan kepada suara Tuhan serta kepada pimpinan Roh Kudus.  Dengan meninggalkan kota Samaria, Filipus yang penuh urapan itu, berdiri seorang diri di tepi jalan besar tersebut, dan jalan itu sangat sunyi karena daerah itu adalah  pada gurun.  Kemudian tiba-tiba datang seorang Etipia, seorang sida-sida, seorang pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia yang sedang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.  Sepulangnya, sida-sida ini ia duduk dikeretanya dan saat itu ia sedang membaca kitab nabi Yesaya.
Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah!”  Ketika Filipus mendekati kereta sida-sida itu, ia mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya 53.  Kata Filpus kepadanya: “Mengertikah tuan apa yang tuan baca?”  Jawabnya:  “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?”  Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.  Setelah selesai membaca Yesaya 53:7-8, sida-sida itu bertanya, “Tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?”  Untuk menjawab pertanyaan itu, maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.  Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air.  Lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya jika aku dibaptis?”  Sahut Filipus: “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.”  Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”  Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida, dan Filipus membaptis dia.  Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi.  Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.”  Sebagai seorang yang sudah berjumpa dengan Tuhan, sida-sida itu mungkin akan berkata, “Mulia bagi Allah, haleluaya, Aku telah berjumpa dengan Tuhan!”  Itulah kebangunan rohani.
Kebangunan rohani menyelamatkan bangsa kita, kota kita, keluarga kita, dan jiwa-jiwa kita – merupakan kebangunan rohani besar zaman kita.”  Mari kita berdoa kepada Tuhan dengan berkata, “Ya Tuhan, hidupkan pekerjaanMu di tengah-tengah tahun-tahun sehingga umatmu bersukacita di dalam Engkau.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar