Jumat, 01 Juni 2012





= LEMAH TAPI KUAT =

Di sebuah kota kecil di Jepang, ada seorang anak yang lengan kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri Judo, dan sudah mengikuti latihan di sebuah dojo. Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik.

Akhirnya setelah enam bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya. Lantas ia menemui sang guru; “Guru, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama enam bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja”. Gurunya hanya menjawab singkat “Karena engkau murid yang istimewa dan hanya jurus ini yang engkau perlukan”
Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tersebut.
Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di ibukota. Walaupun merasa pesimis dan minder, ia menuruti permintaan sang Guru dan mereka berangkat ke ibukota. Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan dan mengunci lawan-lawannya. Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan.

Dalam perjalanan pulang, sembari membahas dan mengevaluasi pertarungannya, sang anak melakukan perenungan dan ia memberanikan diri untuk bertanya kembali kepada Gurunya, “Guru, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Guru dulu, apa istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini?” Sang Guru tersenyum dan berkata :
"Muridku, cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan dan kelemahannya. Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik dan jurus sampai akhirnya ia menemukan kekuatan dan kelemahannya dan akhirnya memilih teknik dan jurus yang sesuai, yaitu teknik-teknik yang memanfaatkan kekuatannya dan menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan”.
“Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau menghabiskan waktu mempelajari berbagai jurus dan teknik yang sudah pasti tidak engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu”.

Saudaraku yang terkasih, kadang orang mengira bahwa cacat atau kekurangan diri sendiri merupakan hukuman, kutukan dan menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak mungkin semuanya diraih. Orang-orang yang memahami kekurangannya seharusnya bisa menyadari hal-hal yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk mengejarnya.

Dan orang-orang yang juara adalah orang-orang yang menggunakan semaksimal kekuatannya dan berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan. Salah satu rahasia terbesar kehidupan Kristen adalah bahwa kita sangat lemah dengan kekuatan kita sendiri namun kita kuat di dalam kekuatan Tuhan. Perhatikan beberapa ayat yang mendukung pernyataan ini :

1. "...baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!" (let the weak say, I am strong - KJV) (Yoel 3:10).
2. "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9).
3. "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (2 Korintus 12:10).
4. "telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan." (2 Korintus 32-34).

Ini menjelaskan kepada kita bahwa kekuatan kita bisa menjadi sempurna di dalam kelemahan. Namun ini bukan berarti kita menjadi pasif dan tanpa harapan seperti sebuah keset yang menunggu untuk diinjak setiap orang yang melewati kita. Tidak seperti itu! Sebaliknya kita diperintahkan untuk menguatkan dan meneguhan hati kita (Yosua 8:1). Tuhan tidak mengijinkan kita untuk memakai kekuatan kita sendiri. Kekuatan Tuhan lebih dari cukup untuk kita, Dia cukup kuat untuk menopang kita dalam melewati setiap masalah yang kita hadapi.

(Sumber: Inspirasi Kehidupan 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar