Jumat, 25 November 2011

Celana Basah




Mari bersama saya melihat ruangan kelas tiga.
Ada seorang anak berumur sembilan tahun duduk di kursi nya dan tiba-tiba, ada genangan air diantara kakinya dan bagian depan dari celananya basah.
Dia berpikir jantungnya akan berhenti berdetak karena dia tidak dapat berpikir bagaimana ini bisa terjadi.
Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dan dia tahu ketika teman-temannya mengetahui hal ini dia tidak akan berhenti mendengar olok-olokan temannya.
Ketika teman perempuannya tahu, mereka tidak akan berbicara dengannya selama dia hidup.
 
Anak laki-laki itu percaya jantungnya akan berhenti berdetak. Dia menundukkan kepalanya dan berdoa, "Tuhan, ini sangat penting! Saya membutuhkan bantuan sekarang! Lima menit lagi saya akan mati."
  
Dia menengadahkan kepalanya setelah berdoa dan dia melihat gurunya dengan pandangan matanya seolah-olah sudah mengetahui apa yang sudah terjadi. Ketika gurunya berjalan menuju dia, teman sekelasnya yang bernama Susie sedang membawa mangkok ikan mas yang penuh berisi air. Susie jatuh di depan gurunya dan dengan tidak dapat dijelaskan dia menjatuhkan mangkok air itu pada pangkuan anak laki-laki itu.
 
Anak laki-laki itu berpura-pura marah, tetapi dia berkata di dalam hatinya terus menerus, "Terima kasih Tuhan! Terima kasih, Tuhan!"
Sekarang secara tiba-tiba, selain menjadi obyek yang dipermalukan, anak laki-laki itu menjadi obyek simpati. Gurunya dengan segera turun ke bawah dan memberikan dia celana pendek olah raga untuk dipakainya sambil menunggu celananya kering. Anak-anak lainnya membantu membersihkan di sekeliling mejanya. Simpati itu luar biasa. Tetapi rasa malu yang seharusnya dia tanggung telah ditransfer ke orang lain  - Susie.

Susie mencoba membantu,  tetapi mereka berkata kepadanya untuk pergi. Kamu jangan membantu, kamu ceroboh!'
Akhirnya, pada saat pulang sekolah,  ketika mereka menunggu bis, anak laki-laki itu berjalan ke Susie dan berbisik,
"Engkau melakukan itu dengan sengaja, kan?"
Susie berbisik, "Saya juga pernah membasahi celana-ku .'
Semoga Tuhan membantu kita untuk melihat kesempatan yang selalu ada disekeliling kita untuk melakukan kebaikan sekalipun kita sendiri harus rugi.

Sumber : Terjemahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar