Jumat, 25 November 2011

Resolusi Tahun Baru ...Perlukah?




Setiap manusia mempunyai berjuta obsesi dalam jiwa, dan itu memacu suatu semangat kerja dan etos kerja yang baru. Terutama saat memasuki tahun yang baru pula. Sayangnya tidak semua resolusi yang kita buatdapat tercapai setiap tahunnya. Sehingga kemudian banyak yang frustasi dan  malas untuk membuat resolusi di tahun-tahun selanjutnya. Tapi benarkah resolusi dibutuhkan dalam hidup kita setiap mengawali tahun yang baru? Jika iya, apakah tanpa resolusi maka hidup kita akan mengalami stagnasi saja?


Tahun baru tidak selalunya bermula pada Januari tanggal 1. Januari 1 menjadi awal Tahun Baru hanya pada tahun 46 S.M saat Kaisar Julius mengembangkan kalendar yang dengan lebih tepat menggambarkan musim-musim dibandingkan dengan kalendar yang telah ada sebelum itu. Kalendar ini disebut sebagai kalendar Julian. Terdapat juga kalendar yang disebut kalendar Gregorian yang seperti kalendar Julian didasarkan pada sistem solar, yang berbeda dengan kalendar Cina yang didasarkan pada sistem lunar.
Sejarah Resolusi Tahun Baru
Tradisi Resolusi Tahun Baru bermula sejak 153 S.M. Janus, raja mitos dari Roma adalah simbol kuno bagi resolusi. Pada awal setiap tahun baru banyak orang Romawi meminta pengampunan dari musuh mereka dan juga saling menukar hadiah. Sejak 4000 tahun yang lalu, Tahun Baru sudah dirayakan di kota Babilonia. Pada waktu itu perayaan besar-besaran itu berlangsung selama 11 hari.
Resolusi Tahun Baru
Di zaman ini walaupun kita tidak lagi merayakannya selama 11 hari tetapi tetap saja Tahun Baru merupakan satu momen yang berarti dalam kehidupan kita dan seringkali kita mengambil momen ini untuk merenungkan kembali perjalanan hidup kita selama setahun itu. Ada rasa penyesalan karena merasakan gagal memanfaatkan waktu dengan baik dan seiring dengan itu timbul satu tekad untuk membuat resolusi tahun baru agar kita tidak lagi lengah di tahun yang baru ini dengan harapan kita dapat menjadi orang yang lebih sehat, lebih disiplin, lebih sukses ... tetapi saya kira ada baiknya kita belajar dari orang Romawi kuno yang menjadikan tahun baru sebagai momen untuk meminta pengampunan dari musuh-musuh mereka. Saat untuk berdamai dan memulai satu tahun yang baru tanpa berhutang kasih kepada orang-orang di sekitar kita. Tidak ada yang lebih penting ketimbang kehidupan yang dijalani tanpa menodai hati nurani kita, seperti kata Raja Solomo yang bijaksana, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan". Amsal 4:23)
Langkah membuat Resolusi :
  1. Tetapkan gol yang realistik, yang dapat dicapai. Berhayal memenangkan berbagai undian bukanlah suatu gol yang realistik.
  2. Gambarkan resolusi anda secara spesifik. "Saya mau rutin mengikuti doa pagi dan brolahraga setiap akhir pekan" atau "Saya akan mengurangi jajan diluar dan memperbanyak minum air putih"
  3. Pecahkan gol utama anda menjadi gol yang lebih kecil. Contohnya, jika anda ingin melangsingkan badan, buatlah keputusan untuk, "berjalan kaki kekantor dan bukan naik becak/ojek" (jika jaraknya dekat), "memilih mengkomsumsi sayur dan mengurangi fastfood."
  4. Yang paling penting, pastikan resolusi anda itu merupakan hal yang sesungguhnya penting bagi anda dan bukan apa yang anda harus lakukan atau apa yang orang lain harapkan dari anda.
    Sumber: Terjemahan
Jangan pernah menyerah jika resolusi-resolusi yang anda buat akhirnya tidak tercapai sampai pada tahun berakhir, tetapkan kembali itu menjadi resolusi di tahun berikutnya, dan berdoalah minta kemurahan Tuhan smoga tahun depan adalah tahun perkenanan Tuhan untuk mngabulkan segala doa & permohonan anda. Karna kita tidak pernah kan tau kapankah waktu perkenanNYA tiba, bagian kita adalah....JANGAN PERNAH MENYERAH.....Dan percayalah didalam kesungguhan hati berusaha serta  memohon kepadanya maka itu sanggup menggerakkan belas kasian dan tangan Tuhan untuk memenuhi resolusi-resolusi yang anda buat.
NEVER GIVE UP....AND GOOD LUCK FRIENDS....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar